MYLIFESTYLE – Makara Production kembali menunjukkan keahliannya dengan merilis film horor terbaru, “Pulung Gantung Pati Ngendat,” yang akan menghantui bioskop mulai 6 Februari 2025. Namun, film ini tidak hanya menawarkan kisah mistis penuh ketegangan, melainkan juga menghadirkan pesan mendalam tentang kehidupan dan harapan.
Angkat Kisah Mitos Urban Legend Jawa
Film ini mengadaptasi mitos Pulung Gantung, fenomena gaib yang dikenal di Jawa sebagai pembawa kutukan dan kematian.
Bagi masyarakat lokal, kisah ini adalah cerminan ketakutan akan nasib buruk dan pilihan hidup. Namun, di tangan sutradara Chiska Doppert dan produser Shankar R.S, mitos ini berkembang menjadi narasi kompleks tentang perjuangan manusia melawan kegelapan.
Penonton akan dibawa mengikuti perjalanan Rian (Andrew Barrett), yang berusaha mengungkap rahasia kematian ayahnya akibat kutukan Pulung Gantung. Dengan bantuan kekasihnya, Alana (Nadia Bulan Sofya), dan teman-temannya, Rian harus menghadapi entitas mistis yang tidak hanya menyerang fisik tetapi juga merasuki jiwa.
Pesan Sosial yang Menggugah
Tidak seperti film horor pada umumnya, “Pulung Gantung Pati Ngendat” memiliki dimensi sosial yang kuat.
Produser Shankar R.S menjelaskan, film ini ingin menekankan bahwa bunuh diri bukan solusi atas kesulitan hidup. “Kami ingin memberikan pandangan positif bahwa selalu ada jalan keluar dari setiap masalah,” ujar Shankar dalam keterangannya, baru-baru ini.
Film ini juga menggambarkan pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi trauma. Karakter Marlina, ibu Rian, yang diperankan oleh Adelia Rasya, menjadi simbol kekuatan seorang ibu dalam melindungi keluarganya, bahkan setelah kematian.
Berbeda dengan film horor lainnya, film “Pulung Gantung Pati Ngendat” mengambil lokasi syuting di Gunungkidul, kawasan yang terkenal akan keindahan alamnya sekaligus aura mistisnya. Lanskap alam yang jarang tersentuh menjadi latar sempurna untuk menciptakan atmosfer menegangkan.
Selain itu, elemen budaya seperti Pagar Bambu Kuning, yang diyakini mampu menangkal kekuatan jahat, juga menjadi daya tarik tersendiri.
“Kami ingin mengangkat budaya lokal sebagai bagian dari cerita, sehingga penonton tidak hanya terhibur tetapi juga belajar,” ungkap Chiska Doppert.
Dengan campuran akting kuat dari para pemain, sinematografi yang memukau, dan alur cerita yang kaya makna, “Pulung Gantung Pati Ngendat” menjadi lebih dari sekadar film horor.
Chiska Doppert menyebutkan, ini adalah pengalaman yang menghubungkan penonton dengan mitos lokal, budaya, dan nilai-nilai kehidupan.
Jangan lewatkan kisah ini di bioskop mulai 6 Februari 2025. Temukan misteri, ketegangan, dan pesan kehidupan dalam “Pulung Gantung Pati Ngendat.” Ikuti info terbarunya di IG @makaraproduction dan @filmpulunggantung. ***