MYLIFESTYLE – Minggu, 18 Agustus 2024, menjadi hari yang istimewa bagi komunitas Bhinneka Tionghoa Nasionalis Indonesia (BTNI). Di tengah semarak perayaan ulang tahun pertama organisasi ini, hadir penampilan memukau dari penyanyi Mandarin, Icha Yang, yang membawa suasana penuh kebersamaan di Gedung BTNI, Benhill, Jakarta.

Icha Yang, dengan suara merdunya, berhasil mencuri perhatian para tamu undangan dengan menyanyikan lima lagu, termasuk versi bahasa Mandarin dari lagu patriotik “Indonesia Pusaka”. Penampilan ini terasa begitu spesial, mengingat lagu tersebut telah dikenal luas di China, dan diadaptasi ke dalam bahasa Mandarin.

“Di China, ‘Indonesia Pusaka’ sangat disukai. Tapi, karena bahasa diubah ke Mandarin, saya hanya sempat latihan beberapa kali,” ujar Icha dengan senyum hangat.

Icha Yang

Meski persiapannya terbatas, antusiasme penonton yang ikut bernyanyi bersama membuat momen ini menjadi sangat berkesan. “Semua happy, kita nyanyi bareng,” tambahnya.

Perayaan ini bukan hanya soal musik, namun juga tentang pesan kebersamaan dan rasa syukur atas kemerdekaan.

Dalam pandangannya tentang makna kemerdekaan, Icha menyampaikan dengan penuh ketulusan.

Para Pengurus BTNI

“Kemerdekaan itu, menurut saya, berarti hati kita juga sudah merdeka. Kita tidak lagi bergantung pada orang lain, dan selalu berpikir positif,” ungkap Icha Yang.

Tak hanya sekadar bernyanyi, acara ini juga mempertemukan Icha dengan tokoh-tokoh penting, termasuk Eros Djarot, pencipta lagu legendaris “Badai Pasti Berlalu”.

“Saya sudah pernah bertemu beliau sebelumnya, dan ternyata beliau masih ingat dengan ibu saya. Itu sangat mengharukan,” kenang Icha.

Meskipun sibuk dengan berbagai aktivitas, Icha Yang tetap mempersiapkan diri untuk penampilan berikutnya di PiK pada 22 Agustus mendatang.

“Mudah-mudahan lancar, meski tadi menyanyi lima lagu saja sudah capek. Nanti di Bangkok, saya akan menyanyikan sekitar 11 atau 12 lagu,” cerita Icha penuh semangat.

Di akhir obrolan, Icha Yang sempat mengenang masa kecilnya saat mengikuti perlombaan Hari Kemerdekaan.

“Dulu saya pernah ikut lomba memasukkan paku dalam botol dan membawa gundu. Itu sudah lama sekali, saat saya masih di kampung,” ucap Icha dengan tawa ringan, mengenang masa-masa sederhana namun penuh kenangan.

Penampilan Icha Yang di perayaan HUT BTNI ini tak hanya menghadirkan hiburan, namun juga mempererat rasa kebangsaan dan kebersamaan, sejalan dengan semangat kemerdekaan yang sedang dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia. ***

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here