MYLIFESTYLE – Setelah pembatalan tiga jadwal Eras Tour di Wina, Austria, yang diduga terkait dengan ancaman teror, Taylor Swift akhirnya buka suara. Namun, bukan untuk merespons kritik yang sempat menghujaninya karena bungkam, melainkan untuk menjelaskan alasan di balik pilihannya yang dinilai sebagai tindakan pengendalian diri.

Dalam sebuah unggahan Instagram setelah berakhirnya tur Eropa, Taylor Swift menjelaskan bahwa diamnya bukan karena ketidakpedulian, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab.

“Dalam situasi seperti ini, memilih diam adalah cara untuk melindungi mereka yang paling saya sayangi, yaitu para penggemar saya,” tulis Taylor Swift.

Taylor Swift menegaskan bahwa keselamatan penonton adalah prioritas utamanya, lebih dari sekadar memberi pernyataan yang bisa memancing provokasi.

Taylor Swift mengungkapkan bahwa dirinya mengalami perasaan campur aduk selama penampilannya di London, menyusul pembatalan di Wina yang membuat banyak penggemar kecewa.

“Alasan pembatalan itu membuat saya takut dan merasa bersalah karena begitu banyak orang yang berencana datang ke pertunjukan itu,” tambahnya. Namun, ia juga merasa bersyukur karena pihak berwenang berhasil mencegah tragedi yang lebih besar.

Dalam pernyataannya, Taylor Swift menekankan pentingnya kerjasama dengan pihak berwenang untuk memastikan keamanan konsernya, terutama selama lima malam di Stadion Wembley, London.

“Saya dan tim bekerja erat dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa semua berjalan lancar,” ujar Taylor Swift.

Melalui unggahan tersebut, Taylor Swift juga menyampaikan terima kasih kepada para tamu yang bergabung di panggung selama pertunjukan di London, termasuk Ed Sheeran dan Florence Welch.

Taylor Swift merasa terhormat menjadi artis solo pertama yang tampil di Wembley sebanyak delapan kali dalam satu tur.

Dengan memilih diam dalam momen krusial ini, Taylor Swift menunjukkan bahwa terkadang tindakan paling berani adalah yang tidak terlihat di depan publik.

Keputusannya untuk menahan diri berbicara, demi keselamatan penggemar, merupakan refleksi dari komitmennya untuk mengutamakan hal yang benar di atas kepentingan pribadi atau popularitas. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here